Senin, 05 September 2016

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Asam Urat

Mengenal Lebih Jauh Mengenai Asam Urat - Asam urat adalah radang sendi yang bisa menyebabkan sendi (biasanya di jempol kaki) mendadak terasa nyeri, perih, kaku, dan bengkak. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan zat yang disebut asam urat dalam darah. Menurut ahli reumatologi (studi dan pengobatan kondisi gangguan sendi, otot, tulang, dan jaringan ikat), penyakit asam urat berhubungan dengan sejumlah masalah metabolisme, salah satu contohnya adalah kolesterol. Kolesterol diduga bisa meningkatkan atau menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit asam urat.

Laki-laki lebih rawan terkena penyakit asam urat dibandingkan dengan perempuan, terutama saat usia mereka di atas 30 tahun. Pada perempuan, penyakit ini biasanya berisiko timbul setelah menopause.

Orang yang terkena serangan penyakit asam urat biasanya akan merasakan perkembangan gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama. Rasa sakit bisa berlangsung selama 3-10 hari. Pembengkakan tidak hanya terjadi di sendi, namun juga di daerah sekitar sendi disertai warna kulit yang memerah. Pada tahap ini, penderita dapat tidak mampu bergerak secara leluasa.

Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan rematik. Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan. Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain. Artikel terkait Bahaya Asam Urat Tinggi 

Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka akan terkena gout. Hal ini tidak benar, karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang mengalami gout.

Penyebab penyakit asam urat

Gejala nyeri dan pembengkakan pada penyakit asam urat disebabkan oleh tusukan kristal-kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. Seseorang yang suka mengonsumsi makanan dengan kandungan asam urat tinggi (contohnya jeroan, hidangan laut, daging merah) dan seseorang yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol akan berisiko tinggi terkena penyakit asam urat. Selain itu, penyakit ini juga rawan dialami oleh orang-orang yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.

Menurut penelitian, seseorang yang memiliki keluarga penderita penyakit asam urat juga dapat terkena kondisi sama. Dengan kata lain, penyakit ini bersifat genetik juga.

Komplikasi penyakit asam urat

Meski penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, namun tetap patut kita waspadai. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:
  • Munculnya benjolan keras (tofi) di sekitar area yang mengalami radang.
  • Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung dan tofi di dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan permanen ini biasanya terjadi pada kasus penyakit asam urat yang diabaikan selama bertahun-tahun.
  • Batu ginjal yang disebabkan oleh pengendapan asam urat yang bercampur dengan kalsium di dalam ginjal.

Salah satu cara menjaga kadar asam urat dan kolesterol dalam darah tetap stabil adalah dengan menjalankan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur. Ada beberapa makanan yang bisa membuat asam urat dan juga kolesterol jadi tinggi. Apa sajakah itu?

Jeroan
Tak cuma penderita asam urat yang dilarang mengonsumsi jeroan, orang dengan kolesterol tinggi juga disarankan untuk menghindarinya. Rempela, babat, kikil, hati, ginjal, kelenjar timus, dan lain sebagainya memiliki kandungan purin yang tinggi dan berkontribusi meningkatkan kadar asam urat. Purin adalah senyawa kimia tertentu dalam beberapa makanan yang akan berubah menjadi asam urat jika dipecah. Selain itu, hati juga tinggi kadar kolesterolnya. Kenapa? Kolesterol dibuat dan disimpan dalam hati, tingkat kolesterol tertinggi dalam daging hewan ditemukan pada organ hatinya. Baca juga Bahaya asam urat dalam tubuh

Makanan laut (seafood)
Seafood alias makanan laut seperti ikan teri, sarden, makarel, tuna, dan kerang. Mengapa? Makanan tersebut mengandung purin yang tinggi. Sedangkan lobster bukanlah pilihan yang baik (terutama bagi penderita kolesterol tinggi) karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Dalam 85 gram lobster terkandung 61 mg kolesterol. Belum lagi jika lobster tersebut dimasak dengan cara digoreng atau jika Anda mengonsumsi lebih dari satu ekor, tentu tingkat kolesterolnya akan meningkat. Yuk, batasi asupan makanan laut agar kadar asam urat dan kolesterol tetap terjaga.

Daging
Penderita asam urat dan kolesterol disarankan untuk membatasi asupan daging, Berbagai jenis daging, terutama daging merah, memiliki jumlah kandungan purin dan kolesterol yang tinggi. Jika ingin makan daging merah, dianjurkan untuk membuang lemak yang menempel pada daging. Atau bisa juga mengonsumsi daging putih seperti daging ayam atau kalkun. Namun, perhatikan pula cara pengolahan daging putih tersebut, disarankan untuk membuang kulitnya dan tidak diolah dengan cara digoreng.

Alkohol
Asam urat dan kolesterol tidak bersahabat dengan alkohol. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, terutama bir, dianggap dapat meningkatkan produksi asam urat hingga menyebabkan serangan asam urat berulang-ulang. Selain itu, bir juga membuat tubuh kesulitan membuang asam urat keluar dari dalam tubuh. Terlebih lagi, minum minuman beralkohol secara berlebihan alias dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida (salah satu jenis lemak) dalam darah.

Tubuh sehat bisa diraih dengan menjaga kadar asam urat dan kolesterol dalam kondisi normal. Selain menjaga asupan makanan, jangan lupa untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar